Mensos Tinjau Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis di RSMH Palembang

 Mensos Tinjau Bakti Sosial

Operasi Katarak Gratis di RSMH Palembang

 

Menteri Sosial (Mensos RI) Tri Rismaharini melakukan peninjauan kegiatan operasi katarak gratis yang diikuti 101 warga yang ada di RSMH Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). 

Kedatangan Menteri Sosial di sambut langsung oleh Direktur Utama RSMH dr. Siti Khalimah SpKJ, MARS berserta jajaran direksi dan panitia Bakti Sosial

 

Direktur Utama RSMH Palembang, dr Siti Khalimah SpKJ MARS mengatakan pasien berasal dari 18 puskesmas dalam kota Palembang, sisanya dari berbagai daerah. "Khusus pasien luar kota ada dari Ogan Ilir, OKU, Banyuasin, Empat Lawang, Muara Dua, Prabumulih," jelasnya didampingi Ketua Pelaksana, Dr Marta Hendry SpU(K) MARS dan  Ketua Perdami Sumsel, dr Riani Erna SpM (K). Pasien terdiri dari  lanjut usia, sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu, dan kondisi mata memang harus segera dioperasi

 

Mensos RI. Tri Rismaharini pada kesemaptan tersebut megukapkan bahwa  kegiatan operasi katarak dilaksanakan berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) ada tiga wilayah yang mengalami kebutaan tertinggi. Ketiga wilayah itu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sumatra Selatan (Sumsel).

 

Dijelaskan, program operasi katarak ini dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dan RSMH Palembang salah satu lokasi yang digelar 2 hari ini. "Operasi katarak ini menjadi program Kemenkes RI dalam menekan angka kebutaan karena ini tentunya juga merugikan negara," bebernya

 

"Meskipun tidak banyak Sumsel menjadi tiga daerah terbanyak yang mengalami kebutaan. Sehingga, hal ini menjadi alasan terlaksananya kegiatan ini. Tingginya angka kebutaan di Indonesia, karena letak geografis, kebanyakan masyarakat yang tinggal di pantai, sehingga efek radiasi UV cukup tinggi," kata dia.

 

Risma menyebutkan kegiatan operasi katarak akan kembali diselenggarakan di seluruh Provinsi Indonesia, karena pencegahan kebutaan ini menjadi prioritas utama pemerintah agar meminimalisasi dampak kerugian bagi negara.

 

"Sehingga, apabila seseorang mengalami kebutaan maka keluarga yang mengurusnya menjadi tidak produktif, dan dapat rugi miliar rupiah bagi negara, " kata dia.

 

Namun, Risma mengaku sebelumnya pada pendaftaran operasi katarak gratis ini diikuti sebanyak 400 orang. Namun setelah dilakukan screening dan dinyatakan layak untuk dioperasi sebanyak 101 orang.

 

"Mereka tidak lolos screening itu karena ada sebagian yang katarak yang belum perlu dilakukan penindakan, serta memiliki riwayat penyakit yang tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi," katanya.

 

Selain itu masyarakat yang mengikuti kegiatan operasi katarak itu tidak seluruh berasal dari Kota Palembang, namun ada beberapa yang berasal dari luar kota itu. Sehingga, pihaknya menyiapkan transportasi dan akomodasi untuk mereka.

 

"Permasalahan utamanya adalah beberapa masyarakat itu ada yang terkendala dengan biaya transportasi dan akomodasi. Sehingga, kami menyiapkan transportasi dan akomodasi untuk masyarakat agar dapat mengikuti operasi katarak," ujarnya.

 

(Doc Humas RSMH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rapat Kerja RSMH 2023 Dirut RSMH Membuka secara Resmi Raker

RSMH Palembang Melakukan Transplantasi Ginjal ke 5

RSMH Palembang Sertifikat Paripurna Bintang 5 KARS