Mengenal Sosok Dr Mohammad Hoesin, Jadi Inspirasi Nama RSMH Palembang

Mengenal Sosok Dr Mohammad Hoesin,

Jadi Inspirasi Nama RSMH Palembang



RSMH  PALEMBANG - Mengenal sosok Dr Mohammad Hoesin yang namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit terbesar di Sumbagsel yakni Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin atau lebih sering disebut RSMH Palembang

Semasa hidupnya, Dr Mohammad Hoesin adalah sosok yang berdidikasi tinggi dalam dunia kesehatan. 

Dr Mohammad Hoesin merupakan salah satu sosok penting dari berdirinya RSMH Palembang Dia adalah seorang dokter ahli bedah dan menjabat sebagai Direktur Pertama RSU Palembang atau kini bernama RSMH Palembang

Atas dedikasinya yang tinggi itulah membuat sosok Dr Mohammad Hoesin selalu dikenang oleh penerusnya terutama di dunia kesehatan. 

Termasuk saat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59, Keluarga besar Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang yang terdiri dari Direksi, karyawan, dokter dan lain-lain melakukan ziarah dan tabur bunga ke makam Dr. Mohammad Hoesin. 



Dr Mohammad Hoesin lahir di Sekayu, 3 Februari 1903. Ia menikah dengan Zahidah dan memiliki tujuh orang anak yaitu Ahmad Zaghlul, Latifah Hoesin, Nuraini Hoesin , Frida Hoesin, Faruk Hoesin, Maya Fauziah Hoesin dan Amelia Hoesin.

Direktur Perencanaan dan Keuangan RSMH Palembang, Ekwanto, SE.Ak, MM mengatakan, Dr. Mohammad Hoesin adalah putera Sumatera Selatan pertama yang menyandang gelar dokter sekaligus sebagai Direktur Pertama RSU Palembang pada tahun 1956.

"Mohammad Hoesin menempuh pendidikan dokter di School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) Batavia lulus pada 6 Oktober 1923 dan merupakan dokter ahli bedah," katanya, Jumat (3/11/2023)

Mohammad Hoesin adalah anak pasangan Pangeran Usman Singadjaya dan Sri Ayu. Ayahnya Pangeran Usman Singadjaya merupakan pangeran di Sekayu. 

"Semasa hidupnya Mohammad Hoesin merupakan pribadi yang menyenangkan, suka olah raga khususnya tenis dan aktif dalam berorganisasi di lingkungan profesi kedokteran," katanya 

Mohammad Hoesin juga aktif di Palang Merah Indonesian Cabang Semarang (1949 – 1952). Ia meningkatkan, ini bisa menjadi spirit dalam meningkatkan kinerja Rumah Sakit dan juga mengikat lagi sinergi dari satker-satker yang memiliki misi yang sama di bidang kesehatan KKL, KKP dan Rumah Sakit dalam melaksanakan visi dan misi kementerian kesehatan.

"Ini kunjungan ke dua dilakukan  RSMH Palembang. Meski tidak setiap tahun, tapi kita upayakan kedepan bisa setiap tahun dan ini menjadi program nasional bukan hanya RSMH Palembang," katanya.

 

Sejarah Singkat RSMH 

Dikutip dari Wikipedia, RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang didirikan pada tahun 1953 atas prakarsa Menteri Kesehatan RI dr. Mohammad Ali (Dr. Lee kiat Teng) dengan biaya pemerintah pusat pada tanggal 03 Januari 1957.

Rumah sakit ini dimulai operasional yang dapat melayani masyarakat se-Sumbagsel di mana saat itu meliputi provinsi se-Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.

RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang baru memiliki pelayanan rawat jalan dan rawat inap (fasilitas78 tempat tidur) beberapa waktu kemudian memiliki pelayanan Laboratorium, Apotek, Radiologi, Emergency dan peralatan penunjang lainnya.

Seiring dengan perkembangan waktu, rumah sakit ini semakin berkembang, baik fasilitas, sarana dan prasarana Sumber daya manusianya tersedia para spesialis lengkap dan beberapa sub spesialis sehinga mengubah tipenya dari kelas C menjadi Rumah Sakit Umum Pusat tipe B dan menjadi rumah sakit terbesar dan sebagai pusat rujukan layanan kesehatan se-Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.

Tahun 1993–1994 RSUP Palembang mengubah status dari RS Vertikal (RS Penerima Negara Bukan Pajak) menjadi RS Swadana sesuai SK. Menkes RI No.1279/Menkes/SK/XI/1997.

RSUP Palembang resmi bernama RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Dengan UU No. 20/1997 menjadi Rumah Sakit Instansi Pengguna PNBP.

Dimana rumah sakit dapat memanfaatkan dana dari hasil pendapatan sesuai dengan anggaran yang diproyeksikan rumah sakit dan diselaraskan dengan pendapatan melalui prosedur KPKN disamping itu subsidi Pemerintah tetap seperti sediakala. Tahun 2000 dengan PP No 122/2000.

RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang ditetapkan menjadi salah satu dari 13 Rumah Sakit Pemerintah menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan di Indonesia dan operasionalnya dimulai tanggal 01 Januari 2002.



Sebagai Rumah Sakit Perjan ( perusahaan jawatan ) secara operasional RSMH Palembang masih tetap melaksanakan fungsi pelayanan sosialnya bagi masyarakat ekonomi kurang mampu melalui Program ASKESKIN.

 

Kemudian tahun 2005 berdasarkan PP 23/2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umun dengan SK Menkes RI No: 1243/ Menkes/SK/VIII/2005, tanggal 11 Agustus 2005 tentang Penetapan 13 eks Rumah Sakit Perjan statusnya menjadi Unit Pelaksan Teknis Depkes RI dengan menerapkan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang dilaksanakan pada Januari 2006.

( Doc Humas RSMH)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rapat Kerja RSMH 2023 Dirut RSMH Membuka secara Resmi Raker

RSMH Palembang Melakukan Transplantasi Ginjal ke 5

RSMH Palembang Sertifikat Paripurna Bintang 5 KARS